pengalaman disteril

lupa kapan tepatnya, itu terjadi dibulan februari 2010. waktu itu pagi-pagi sekali vivi sudah sibuk telpon taksi yang mau membawa anjing. pikirku sih aku akan diajak jalan-jalan..naik taksi lagi tumben amat. sepanjang perjalanan dalam taksi, aku diajak cerita oleh vivi, entah dia bicara apa mana mudeng aku dan dielus-elus terus.

kira-kira perjalanan setengah jam kami sampai disebuah rumah yang tidak asing lagi bagiku...aha! ini kan kantor JAAN tempat waktu aku diambil oleh vivi..waw senangnya bisa ke JAAN lagi, tapi ada apa ya? masak aku mau dikembalikan, kayanya gak mungkin deh kan vivi sayang ama aku.

jam 09.00 aku dibawa kesebuah ruangan yang tidak terlalu besar dan ada banyak peralatan kedokteran --aku masih belum mudeng juga-- tapi vivi tidak boleh masuk, padahal aku maunya vivi masuk, aku liatin terus aja. aku dibaringkan diatas tempat tidur, eh sebelumnya aku disuntik! sakiiiiiiiiiiiiiiiitnya sampai-sampai aku nangis dan minta pertolongan vivi, tapi dia tetap diluar ruangan sambil terus melihat aku. dua kali aku disuntik, setelah itu aku tidur dan tidak tahu apa yang terjadi.

bangun-bangun sudah diruangan yang lain dan perutku agak sakit...aku cari-cari vivi kok dia gak ada ya? mmm...masak sih aku ditinggal?  Oya, aku juga heran kenapa harus pakai penutup kepala segala? kalau istilah  manusianya coller, aneh rasanya.

besoknya baru deh vivi nongol, senang ya!!! eh begitu nyampe rumah semua pada ngetawain..kata mereka tampangku lucu dengan coller, masak sih? duh, berapa lama ya harus menggunakan barang ini pikirku.

 dua minggu lamanya aku berkutar dengan "mahkotaku'' lama-lama terbiasa juga. ini masa-masa yang tidak menyenangkan deh, dimana aku harus minum antibiotik setiap hari yang membuat kencingku bau dan juga beberapa vitamin agar lukaku cepat sembuh.

setelah dua minggu, collarku dilepas legaaa banget. Horeeee aku bisa bebas sekarang, bebas bermain dan bertemu siapa saja tanpa takut hamil. terima kasih aku sudah disteril.